Selasa, 12 April 2011

potensi lidah buaya sebagai obat diabetes militus


BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan sarana terpenting untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kebutuhan kesehatan ini membuat orang-orang berusaha memperbaiki gaya hidup sehat. Usaha tersebut dilakukan dengan mencari pengobatan dan menjaga kesehatan di saat sehat.
Gaya hidup sekarang ini yang mengarah kembali ke alam atau back to nature membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukan hal yang kampuangan atau ketinggalan zaman. Di dunia kedokteran modern pun banyak yang kembali mempelajari obat-obat tradisiona. Dalam hal ini, tanaman-tanaman berkhasiat obat ditelaah dan dipelajari secara ilmiah, dan hasilnya menunjukkan bahwa tanaman obat mamang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satu jenis tanaman tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan adalah lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk mengobati berbagai penyakit.
Di Indonesia dikenal dengan berbagai macam tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan salah satu contoh tanaman yang berkhasiat obat adalah tanaman lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya (Aloe vera) bukan tanaman asing bagi kita, hal ini terlihat dari banyaknya orang  yang talah menanam dan memakainya. Bentuk  batang tanaman ini pendek dengan daun seperti tombak , daun berdiri tegak dan di pinggirnya berbaris duri yang tidak begitu tajam , letak daun bersap-sap, rapat , melingkar, serta mempuyai daun yang  berwarna hijau berlapis lilin dan di dalamnya terdapat daging daun yang tebal berwarna kuning.
Lidah buaya hampir menyerupai kaktus dan termasuk jenis tanaman tahunan. Keistimewaan dari sifatnya yang patut dikagumi adalah kemampuannya bertahan hidup di daerah kering pada musim kemarau, yakni dengan cara menutup stomatanya rapat-rapat. Hal ini dapat dilakukan untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya.
Di dunia farmasi, lidah buaya dikenal dengan nama aloe vara linn. Tanaman holtikultural ini keberadaannya telah dikenal sejak lama, bahkan ibu-ibu sering menanam di pekarangan atau di pot-pot sebagai penghias rumah dan sesekali di ambil daunmya sebagai pencuci rambut atau shampoo. Walaupun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu manfaat tanaman ini. Padahal kandungan di dalam lidah buaya tidak sekedar untuk mencuci rambut saja, tetapi juga bias mengobati penyakit, menghaluskan kulit, menyuburkan rambut atau sebagai minuman dan makanan kesehatan. Dengan berbagai keunggulan yang dikandungnya tanaman berlendir ini dapat dijadikan tanaman agroindusri
Berdasarkan hasil penelitian, daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi sel. Disamping iti, lidah buaya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes mellitus, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung bagi penderita HIV. Penggunaannya dapat berupa gel dalam bentuk segar atau dalam bentuk bahan jadi(kapsul, jus, pasta, atau makanan duan minuman kesehatan). Selain itu bunga dan akar lidah buaya juga memiliki khasiat mengobati penyakit. Bunga lidah buaya berkhasiat mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan susah bung air besar (semblit).



1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah “apakah lidah buaya mempunyai potensi mengobati penyakit diabetes mellitus”

             
1.3  Batasan Masalah
Karena keterbatasan masalah penulisan di atas maka masalah diatas dibatasi untuk hal-hal berikut :
1.      Jenis tanaman yang dipilih adalah lidah buya
2.      Bagian tanaman yang di gunakan adalah daun lidah buaya
3.      Penyakit yang diujikan pada tanaman lidah buaya adalah  diabetes mellitus  



1.4  Tujuan Masalah
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan daun tanaman lidah buaya dan manfaatnya sebagai obat
2.      Mendeskripsikan penyakit diabetes
3.      Mendeskripsikan khasiat tanaman lidah buaya sebagai obat diabetes

1.5  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang khasiat tanaman lidah buaya
2.      Memanfaatkan tanaman lidah buaya sebagai obat penyakit diabetes mellitus















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asal Usul Tanaman Lidah Buaya

Gambar :  tanaman Lidah buaya ( aloe vera )

Tanaman lidah buaya sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Biasanya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan perawatan kulit. Tanaman ini bermanfaat sebagai bahan baku indusrti farmasi dan kosmetik. Di samping itu, juga sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman kesehatan. Menurut catatan seorang ahli ilmu bumi berkebangsaan Arab bernama Idris, lidah buaya merupakan produk dari pulau Socotra di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-4.
Lidah buaya merupakan anaman asli afrika, tepatnya Ethiopia, yang termasuk goloangan wilayah tempat tumbuh.
Berikut nama-namanya :
1.      Nama daerah yaitu : lidah buaya
2.      Nama asing yaitu : aloe (Latin, Prancis, Portugis, dan Jerman); crocodiles tongues (Inggris)  
2.2 Karakteristik Tanaman Lidah Buaya
            Lidah buaya memiliki nama ilmiah aloe vera. Tanaman ini termasuk ke dalam family Liliaceae dengan genus Aloe. Berikut adalah taksonomi tanaman lidah buaya :
Kingdom     
Plantae
Subkingdom
Tracheobionta
Superdivisi
Spermatophyte
Divisi
Magnolophyta
Kelas
Liliopsida
Ordo
Asparagales
Family
Aspodelaceae
Genus
Aloe
Spesies
Aloe vera
           



            Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya yang termasuk dalam suku Liliaceae. Di samping itu tidak sedikit lidah buaya yang merupakan hasil persilangan. Menurut Dowling (1985), hanya tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secera komersial di dunia, yakni Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadenis Miller), Cape Aloe atau Aloe ferox Miller, dan Socotrine aloe yang salah satunya adalah aloe perryi Baker.
Tabel 1. Karakteristik tanaman lidah buaya komersial
Karakteristik
Aloe barbaadensis Miller
Aloe ferok Miller
Aloe perryi Baker
Batang
Tidak terlihat jelas
Terlihat jelas (tinggi 3-5 cm atau lebih)
Tidak terlihat jelas (kurang lebih 0,5 m)
Bentuk daun
Lebar di bagian bawah, dengan pelepah bagian atas cembung
Lebar di bagian bawah
Lebar di bagian bawah
Lebar daun

6-13 cm

10-15 cm

5-8 cm
Lapisan lilin pada daun duri
Tebal
Di bagian pinggir daun
Tebal
Di bagian pinggir dan bawah daun
Tipis
Dibagian pinggir daun
Tinggi dan warna bunga
25-30 (tinggi tangkai bunga 60-100 cm)
kuning
35-40


Merah tua hingga jingga
25-30


Merah terang


2.3  Morfologi Lidah Buaya    
Lidah buaya terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokkan menjadi lebih kurang 12 suku. Lidah buaya sendiri mempuyai lebih dari 350 jenis tanaman.
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia, dan Amerika. Hal ini disebabkan lidah buaya dapat menutup stomata daun sampai rapat pada musim kemarau untuk menghindari kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan tanaman ini temasuk dalam tumbuhan dengan sifat tahan kekeringan.
Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen, dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset), panjang daun 40-90 cm, dengan ketebalan kurang lebih 2,5 cm di pangkaldaun, serta bunga berbentuk lonceng.
2.3.1.      Batang
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa spesies yang berbentuk pohon dengan ketinggian mencapai 3-5 cm.
1.3.2.      Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainnya, daun lidan buaya berbentuk tombak dengan helaian memenjang. Daunnya berdaging tebal; tidak bertulang; berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan; serta bersifat sekulen, yakni mengandung air, getah, atau lender yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung).
1.3.3.      Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3 cm,  berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjuntai melingkari ujung tangkai yang menjulang ke atas sepanjang sekitar 50-100 cm.
1.3.4.      Akar
Lidah buaya mempunyai system perakaran yang pendek dengan akar serabut yang panjangnya bias mencapai 30-40 cm.

2.4  Kandungan Kimia Dalam Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya mengandung dua jenis cairan, yakni cairan bening seperti jeli dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin. Selain itu lidah buaya juga mengandung barbolin, isobabolin, aloe-emodin, aloenin, dan aloesin.

2.4.1. Cairan bening seperti jeli
Jeli lidah buaya ini dapat diperoleh dengan membelah batang lidah buaya. Jeli mengandung zat antibakteri dan antijamur yang dapat menstimulasi firbroblast, yakni sel-sel kulit yang berfungsi menyembuhkan luka. Para ahli menyakini lidah buaya sangat mujarap karena mengandung salisilat, yakni zat peredam sakit dan antibengkak yang juga terdapat dalam aspirin.
2.4.2. Eksudut atau cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin
Cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin ini berasal dari lateks yang terdapat di bagian luar kulit lidah buaya, cairan ini tidak sama dengan jeli lidah buaya, dianggap cukup aman dan banyak dimanfaatkan sebagai obat pencahar komersial.
Komponen yang terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5% dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,067%, karbohidrat 0.043%, protein 0.038%, vitamin A 4,594 mg, dan vitamin C 3.476 mg.
2.4.3. Zat-zat yang terkandung dalam lidah buaya
Manfaat lidah buaya beragam disebabkan kandungan bahan aktif yang dimilikinya seperti terlihat pada table berikut:
Table 2. Zat-zat yang terkandung dalam gel lidah buaya
Zat
Kegunaan
Lignin
-          Mempunyai kemampuan penyerapan tinggi, sehingga memudahkan peresapan gel  ke kulit
Saponin
-          Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptic.
-          Bahan pencuci yang sangat baik.
Komplek anthraquinone aloin, barbaloin, anthranol, aloe emodin, anthracone, aleotic acid, aster asam sinamat, asam krisophanat, eteral oil, resistanol
-          Bahan laksatif.
-          Penghilang rasa sakit, mengurangi racun.
-          Senyawa antibakteri.
-          Mempunyai kandungan antibiotik
Vitamin B1, B2, niacinamida, B6, cholin, asam fosfat

-          Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat.
Enzim oksidase, amylase katalase, lipase, protease
-          Mengatur proses-proses kimia dalam tubuh.
-          Menyembuhkan luka dalam dan luar.
Mono & polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa
-          Memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
-          Berfungsi untuk memproduksi mucopolisakarida.
            Sumber : Anonim, 1996

Enzim protease berkerja sama dengan glomannan mampu memecah bakteri yang menyerang luka. Salah satu enzim dalam lidah buaya dapat memecah brandykinin, senyawa penyebab rasa nyeri yang terbentuk diluka sehingga rasa nyeri tersebut dapat hilang. Sementara itu, asam krisofan mendorong penyembuhan kulit yang mengalami kerusakan. Karena itu pula, getah plup lidah buaya bersifat antiseptic sekaligus meredam rasa sakit.

Table 3. Komposisi kimia gel lidah buaya
Bahan
Kegunaan
Unsur
Konsentrasi
(ppm)
Mineral
-          Memberi ketahanan terhadap penyakit, menjaga kesehatan dan memberikan vitalitas
-          Berinteraksi dengan vitamin untuk mendukung fungsi tubuh.
Kalsium (Ca)
Fosfor (P)
Besi (Fe)


Magnesium (Mg)
Mangan (Mn)
Kalium (K)
Natrium (Na)
Tembaga (Cu)
458,00
20,10
1,18


60,80
1,04
797,00
84,40
0,11
Asam amino
-          Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan.
-          Untuk sintesa bahan lain
-          Sumber energi
Asam aspartat
Asam glutamate
Alanin
Isoleusin
Fenillalanin
Threonin
Prolin
Valin
Leusin
Histidin
Serin
Glisin
Menhionin
Lysine
Arginin
Tyrosin
Tryptophan
43,00
52,00
28,00
14,00
14,00
31,00
14,00
14,00
20,00
18,00
45,00
28,00
14,00
37,00
14,00
14,00
30,00
Protein


0,1%
Sumber : Anonim, 1996

            Adanya kalsium dalam lidah buaya dapat membantu pembentukan dan regenerasi tulang. Kalium dan natrium berfungsi dalam regulasi dan metabolise tubuh dan penting dalam pengaturan implus saraf.
            Beragamnya unsur yang terkandung dalam lidah buaya membuat kandungan unsur ini sulit dipisah-pisahkan kendati menggunakan peralatan canggih. Hanya, para ahli yakin bahwa daya penyenbuhan dalam lidah buaya inilah yang merangsang mekanisme penyembuhan dalam tubuh manusia.
            Jumlah asam amino, vitamin, enzim, anthraquinon, dan unsur lainnya tidak terdapat dalam jumlah besar, tetapi karena digabungkan menjadi satu, mebuahkan hasil yang menakjubkan. Hal ini disebabkan unsur yang terdapat dalam lidah buaya ini menstimulasi macropage di dalam tubuh.
Macropage adalah salah satu sel darah yang mengendalikan system kekebalan tubuh.
2.5 Manfaat Lidah Buaya
            Bagian lidah buaya yang dimanfaatkan untuk pengobatan
2.5.1. Daun
Keseluruhan daun lidah buaya dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk eksudutnya.
2.5.2. Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk kental, berwarna kuning, dan rasanya pahit. Eksudat atau cairan kuning terdapat di pangkal daun atau pelepah, mengandung aloin sebagai bahan laksatif atau pencahar.
2.5.3. Gel
Gel adalah bagian berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan. Gel sangat mudah rusak karena mengandung bahan aktif dan enzim yang sangat sensitive terhadap suhu, udara, dan cahaya, serta bersifat mendinginkan. Sifat gel lidah buaya sangat mudah teroksidasi karena adanya enzim oksidase. Akibatnya, kontak bahan dengan udara (oksigen) akan mempercepat proses oksidasi, sehingga gel akan berubah menjadi kuning hingga cokelat.
Getah lidah buaya bersifat koloidal seperti lender, terutama jika pH-nya mendekati basa (saat daun masih seger), bentuknya berupa gel (mirip agar-agar) yang lekat. Namun, jika pH-nya mendekati asam (saat daun mulai layu), akan berubah wujud menjadi sol yang bersifat lebih encer seperti sirup.

2.6 Diabetes Mellitus
2.6.1    Definisi diabetes mellitus
Istilah diabetes berasal dari bahasa yunani yang berarti tembusan atau pancuran air, sedangkan mellitus sendiri mempunyai arti madu atau manis. Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Tingkat kadar glukosa darah menentukan apakah seseorang menderita DM atau tidak. Tabel berikut menunjukkan kriteria DM atau bukan :
Bukan DM
Puasa
Vena      <  100
Kapiler   < 80
2 jam PP
-
Gangguan Toleransi
Glukosa
Puasa
Vena   100  -  140
Kapiler   80 -   120
2 jam PP
Vena  100 -  140
Kapiler  80 – 120
DM
Puasa
Vena       >  140
Kapiler    > 120
2 jam PP
Vena     > 200
Kapiler  > 200

Jenis Diabetes Melitus dikelompokkan menurut sifatnya :
·         Diabetes mellitus tergantung insulin
·         Diabetes mellitus tidak tergantung insulin, terdiri penderita gemuk dan kurus
·         Diabetes mellitus terkait malnutrisi
Diabetes melitus yang terkait keadaan atau gejala tertentu seperti penyakit pankreas, penyakit hormonal, obat-obatan / bahan kimia, kelainan insulin / reseptornya, sindrom genetik.
2.6.2    Faktor penyebab diabetes mellitus
Umumnya diabetes melittus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin.
Disamping itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukan glukosa kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan menurunya produksi hormone insulin oleh kelenjer pancreas. Akibatnya seluruh gula yang dikonsumsi oleh tubuh tidak dapat diproses secara sempurna didalam tubuh.
2.6.3    Tipe diabetes mellitus
Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik.
Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel.
Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan berbagai komplikasi. Bagi penderita Diabetes Melitus yang sudah bertahun-tahun minum obat modern seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ  tubuh lain.
2.6.4    Gejala penderita diabetes mellitus
Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu:
·         banyak minum,
·         banyak kencing,
·         berat badan turun.
Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :
·         Rasa haus
·         Banyak kencing
·         Berat badan turun
·         Rasa lapar
·         Badan lemas
·         Rasa gatal
·         Kesemutan
·         Mata kabur
·         Kulit Kering
2.6.5    Cara pengobatan diabetes mellitus
Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :
-          Melakukakan diet ketat, makan makanan yang rendah lemak, tetapi tinggi serat untuk mempertahankan berat badan normal. Serta dapat mengatur metabolisme glikemia dan glukosa.
-          Sekitar 80% diet sebaiknya terdiri dari makanan mentah untuk merangsang pancreas.
-          Berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan tidak minum minuman beralkohol.
-          Meminum jus wortel, avokad, pisang, atau papaya.
Selain itu dapat juga dilakukan hal-hal berikut : diet dan pengobatan gizi, terapi insulin, dan pengobatan herbal. Berikut ini adalah penjelasannya :
1.      Diet dan Pengobatan gizi
o    Bila berat badan Anda berlebih, segera turunkan berat badan Anda.
o    Makanlah makanan yang efektif dalam memperbaiki retensi insulin seperti : sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
o    Hindari makanan dan minuman yang manis-manis seperti gula halus, biskuit, roti manis, permen, es krim, sirup dan soft drink.
o    Kurangi makanan yang berkalori tinggi seperti nasi, gantilah dengan kentang, oatmeal, susu kedelai dan makanan rendah kalori lainnya.
o    Hindari makanan yang mengandung kolesterol seperti daging, santan, dan gorengan.
o    Selain diet, penderita diabetes juga dianjurkan untuk makan food supplement untuk diabetes yang mengandung vitamin E, C, B6, B12, biotin, niasin, kromium, magnesium, kalium, seng, koenzim Q10, inositol, carnitine dan taurin.

2.      Terapi insulin
o    Suntikan insulin dapat menurunkan kadar gula darah Anda secara cepat untuk sementara waktu.
o    Biasanya penderita diabetes menyuntikkan insulin di bawah kulit (subkutan) pada bagian tubuh seperti perut, lengan, paha dan pantat.
o    Pada beberapa penderita diabetes, suntikan insulin dapat menyebabkan meningkatkan nafsu makan, memacu pembentukan plak penyumbat arteri dan hipogleikimia.
o    Aturlah jadwal pemakaian insulin Anda. Sebaiknya sesuaikan dengan jadwal makan Anda sehari-hari.
o    Agar lebih optimal, penggunaan insulin harus diimbangi dengan jumlah makanan dan olahraga.
2.7 Insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot.
Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel beta.
Oleh sel beta-lah hormon insulin diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi.
Jika hormon insulin tidak ada, maka glukosa tak dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat.
Sebaliknya, disamping sel beta, terdapat juga sel alfa yang memiliki fungsi memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari hormon insulin, yakni meningkatkan kadar glukosa darah.
Dalam keadaan seperti ini badan acapkali menjadi lemah karena tidak adanya sumber energi didalam sel. Hal inilah yang paling rentan terjadi pada diabetes melitus tipe 1.


















BAB III
PEMBAHASAN



Berdasarkan literature yang ada dimana penyakit diabetes mellitus adalah suatu kondisi ketika pancreas berhenti memproduksi insulin atau tidak menghasilkan hormone yang cukup untuk tubuh. Terjadinya penyakit diabetes mellitus karena metabolisme hormonal yang terganggu, menurunya kekebalan tubuh, faktor keturunan, dan pola makan tidak sehat.  Gejala ini sering dikeluhkan oleh penderita diabetes, seperti poliuria (banyak kencing), polipsia (banyak minum) dan polifagia (banyak makan).
Penyakit diabetes mellitus dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
-          Penyakit diabetes mellitus yang disebabkan ketergantungan terhadap insulin.
-          Penyakit diabetes mellitus yang disebabkan  yang tidak tergantung pada insulin.
Dalam hal ini lidah buaya mempunyai potensi untuk menyembuhkan penyakit diabetes mellitus. Karena di lihat dari komposisi kandungan senyawa kimia dalam tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya mengandung dua jenis cairan, yakni cairan bening seperti jeli dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin. Selain itu lidah buaya juga mengandung barbolin, isobabolin, aloe-emodin, aloenin, dan aloenin dan aloesin.
Selain itu lidah buaya juga mengandung zat-zat berikut lignin yang berfungsi untuk penyerapan yang tinggi, sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit. Saponin mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antisetik, didalam lidah buaya juga terkandung vitamin B1, B2, niacinamida, B6, cholin,  dan asam folat yang berfungsi sebagai bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat. Enzim oksidase, amilase, katalase, lipase,dan protease yang berfungsi untuk mengatur proses-proses kimia dalam tubuh dan dapat menyembuhkan luka dalam dan luar.  (Anonim : 1996)
 Komponen yang terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5% dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,067%, karbohidrat 0.043%, protein 0.038%, vitamin A 4,594 mg, dan vitamin C 3.476 mg.
Tanaman obat memiliki kelebihan dalam pengobatan Diabetes Mellitus  karena umumnya tanaman obat memiliki fungsi konstruktif yaitu membangun kembali jaringan-jaringan yang rusak serta menyembuhkan penyakit komplikasi yang lain.
Dengan demikian dari tanaman obat diharapkan:
  • Perbaikan kerusakan fungsi pankreas
  • Peningkatan efektifitas insulin yang dihasilkan
  • Penyembuhan penyakit komplikasi akibat Diabetes mellitus





BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Dan tanaman lidah buaya mempunyai potensi sebagai obat diabetes mellitus. Karena pada gel lidah buaya terdapat banyak kalsium yang berfungsi untuk   meningkatkan efektifitas insulin dan perbaikan fungsi pancreas.

4.2 Saran
            Tanaman lidah buaya perlu dibudidayakan lebih lanjut sebagai tanaman obat karena memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan obat sintetis kimia.
            Tanaman lidah buaya mempuyai keuntungan sebagai berikut:
            - Lebih ekonomis
            - Lebih alami untuk kesehatan tubuh

           





DAFTAR PUSTAKA


Mursito, Bambang. Sehat usia lanjut dengan ramuan tradisional,penebar swadaya
http://www.klikdokter.com/diabetes/read/2010/07/116/hormone insulin
http://cara hidup.um.ac.id/tag/lidah buaya


  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar